Kehidupan dan Karya Jalaluddin Rumi: Penyair Sufi Terkenal

Assalamualaikum Sobat Medantara!Kita pasti pernah mendengar nama Jalaluddin Rumi. Beliau adalah seorang tokoh penting dalam dunia sastra, terutama dalam bidang puisi sufistik. Jalaluddin Rumi dikenal sebagai salah satu penyair sufi terkenal yang karya-karyanya masih terus dibaca hingga kini. Kehidupannya yang sarat akan pengalaman dan kebijaksanaan, serta karya-karyanya yang menyentuh hati menjadi bukti bahwa beliau merupakan sosok yang patut kita kenal lebih dekat.

1. Siapa sebenarnya Jalaluddin Rumi? Jalaluddin Rumi lahir pada tanggal 30 September 1207 di Balkh, sebuah wilayah yang terletak di wilayah Persia. Ayah beliau, Muhammad Walad, adalah seorang ulama Muslim yang terkenal, sedangkan ibunya, Mu’mina Hatun, berasal dari keluarga sufi. Kedua orangtuanya kemudian memutuskan untuk pindah ke kota Konya, Turki sekarang, karena ingin mencari tempat yang lebih aman untuk hidup dan berkarya.

2. Ketika masih remaja, Jalaluddin Rumi menghabiskan sebagian besar waktunya untuk belajar ilmu agama dan sastra. Beliau belajar dari ayahnya, serta mestinya belajar pada beberapa guru lainnya. Pada usia 24 tahun, beliau bertemu dengan Syamsuddin Tabrizi, seorang sufi, yang kemudian menjadi mentornya sekaligus sahabat karibnya.

3. Syamsuddin Tabrizi mengajarkan Jalaluddin Rumi bahwa cinta kepada Tuhan adalah inti dari segala sesuatu, dan bahwa cinta sejati dapat ditemukan melalui meditasi dan zikir. Konsep cinta dalam pandangan sufi menjadi inspirasi untuk karya-karya Jalaluddin Rumi.

4. Puisi-puisi Jalaluddin Rumi banyak membahas tentang tema cinta dan kebijaksanaan. Beberapa di antara karya-karya beliau yang paling terkenal di antaranya adalah Mathnawi dan Divan-e-Shams. Mathnawi adalah kumpulan puisi berbahasa Persia yang terdiri dari enam volume, sedangkan Divan-e-Shams adalah kumpulan puisi yang lebih pendek, juga berbahasa Persia, yang berisi tentang kehidupan dan ajaran Syamsuddin Tabrizi.

5. Karya-karya Jalaluddin Rumi tersebar luas di berbagai belahan dunia, tak terkecuali di Indonesia. Terjemahan karya-karya beliau sudah hadir di Indonesia, seperti karya ‘Mesnevi’ hasil terjemahan oleh Bambang Sugeng di tahun 2006.

6. Hal itu sebenarnya bukan tanpa alasan, begitu pesan filosofi dari Jalaluddin Rumi tersebut benar-benar tersampaikan melalui karya-karyanya. Pesan cinta, kebijaksanaan, dan kesederhanaan dalam beragama yang dikemas dengan sangat indah membuat setiap orang yang membacanya merasa diberi inspirasi baru dalam hidupnya. Bahkan, karya-karya Jalaluddin Rumi sering dianggap sebagai penghibur atau motivator bagi orang-orang yang merasa terpuruk dalam hidup.

7. Namun, tidak semua orang bisa memahami setiap baris dari karya-karya Jalaluddin Rumi, apalagi bagi orang yang berasal dari luar lingkungan yang sama dengannya. Tapi perlu diingat, karya-karya beliau tidak hanya memuat makna-makna filosofis yang mendalam, di dalamnya terkandung juga keindahan bahasa dan sastra yang sangat menawan.

8. Sebagai contoh, dalam “The Masnavi”, salah satu karya terkenal Jalaluddin Rumi, banyak dijumpai bahasa puisi yang sulit dipahami oleh orang yang tidak terbiasa membaca puisi. Oleh karena itu, saat membaca karya-karya Jalaluddin Rumi, perlu kesabaran dan ketelitian agar kita bisa memahami apa yang beliau sampaikan.

9. Ada banyak pengaruh yang memengaruhi karya-karya Jalaluddin Rumi, mulai dari tradisi sastra Persia, budaya sufi, hingga ajaran agama Islam. Dalam karya-karya beliau, banyak ditemukan istilah dan metafora yang berasal dari ajaran agama Islam, seperti Allah, Nabi Muhammad, dan hadith.

10. Namun, karya-karya Jalaluddin Rumi tidak terfokus pada agama semata, melainkan juga mengajak pembacanya untuk mengeksplorasi makna cinta, kasih sayang, dan kedamaian yang bisa ditemukan di dalam hati manusia. Karya-karya beliau memotivasi pembaca untuk mencari kedalaman dalam diri sendiri dan menemukan kebijaksanaan dari kehidupan.

11. Ada satu kisah menarik tentang karya The Masnavi milik Jalaluddin Rumi. Konon, karya tersebut dibuat ketika Jalaluddin Rumi sedang dalam keadaan trans, dan Syamsuddin Tabrizi bertanya, “apa yang sedang kamu tulis?” Jalaluddin Rumi menjawab, “aku sedang menulis apa yang ada dalam hati.”

12. Melalui karya-karyanya, Jalaluddin Rumi membawa pesan yang sangat universal dan relevan bagi siapa saja. Tak heran jika karya-karya beliau masih tetap diminati hingga kini, meskipun sudah berabad-abad sejak beliau meninggal dunia.

13. Selain karya-karyanya yang menginspirasi, kehidupan Jalaluddin Rumi juga dipenuhi dengan banyak kisah menarik. Salah satunya adalah bagaimana beliau bertemu dengan Syamsuddin Tabrizi. Konon, saat melihat Syamsuddin Tabrizi, Jalaluddin Rumi merasa sangat terkesan, sehingga dia mengejar Syamsuddin Tabrizi yang kemudian menjadi mentornya.

14. Di bawah bimbingan Syamsuddin Tabrizi, Jalaluddin Rumi menjadi seorang yang lebih terbuka dan mengalami banyak perubahan dalam hidupnya. Beliau mengubah cara pandangnya tentang cinta dan agama, serta mulai menulis puisi-puisi yang penuh makna.

15. Selain itu, Jalaluddin Rumi juga dikenal sebagai tokoh yang sangat menghargai kebebasan berpikir. Beliau tidak memaksa pendapatnya pada orang lain, melainkan menghargai kebebasan setiap orang untuk berpikir dan bertindak sesuai dengan keyakinannya masing-masing.

16. Jalaluddin Rumi meninggalkan banyak pengaruh dalam dunia sastra dan spiritualitas. Karya-karya beliau yang luas dan mendalam menginspirasi banyak orang dari segala usia dan latar belakang.

17. Puisi Jalaluddin Rumi bukan sekadar kumpulan kata-kata yang indah, tapi dalam tiap baris dan baitnya terdapat kebijaksanaan dan makna yang mendalam. Setiap kali membaca karya-karya beliau, kita akan merasa tersentuh oleh pesan-pesan universal yang disampaikan.

18. Jalaluddin Rumi meninggal pada tanggal 17 Desember 1273 di Konya, Turki. Namun, karya-karya beliau masih tetap hidup dan relevan hingga kini. Kita bisa mempelajari karya-karya beliau tidak hanya sebagai bahan pelajaran sastra, tapi juga sebagai panduan dalam hidup.

19. Melalui karya-karya Jalaluddin Rumi, kita bisa belajar tentang cinta, kemanusiaan, agama, kebijaksanaan, dan spiritualitas. Karya-karya beliau mengajak kita untuk mengeksplorasi kehidupan dengan cara yang lebih mendalam dan merenungkan arti hidup yang sebenarnya.

20. Selepas membaca tulisan ini, bersemangatlah untuk mengeksplorasi karya Jalaluddin Rumi lebih jauh. Dalam karya-karya beliau, kita bisa menemukan kedalaman dalam diri kita sendiri dan berkesempatan untuk mengenal sosok yang inspiratif sekaligus mempelajari ilmu-ilmu yang berguna. Sampai jumpa kembali di artikel menarik lainnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *